I Tim 2:8 “Oleh karena itu aku ingin supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah, dan tanpa perselisihan.”
Sebuah kenyataan hampir setiap gereja atau persekutuan, orang-orang yang berdoa adalah kebanyakan kaum perempuan. Padahal Menuliskan surat kepada Timotius agar di mana2 orang laki-laki supaya berdoa.
Saya berdoa jika anda seorang laki2, setelah baca renungan ini, anda ikut ambil bagian dalam pelayanan doa, di mana Tuhan menempatkan Anda.
Bagaimana sikap laki-laki seharusnya berdoa?
1. Dengan menadahkan tangan yang suci
Jika kita laki2 berdoa baiklah jika kita menadahkan tangan kepada Tuhan tangan kita harus suci, jika tangan kita tidak suci baiklah kita minta pengampunan agar tangan kita disucikan. Tangan kita sering berbuat najis dan tidak menyenangkan hati Tuhan. Tangan yang masih serin g mencuri, memukul, main judi, dan tangan yang sering melakukan kejahatan adalah tangan yang kotor dan tidak berkenan kepada Tuhan. Alkitab berkata jika tanganmu menyesatkan penggalah, karena lebih baik masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan tanpa tangan (tangan kudung).
2. Tanpa marah
Jika engkau berdoa jangan biarkan amarahmu menguasaimu, jadilah tenang dan kuasailah diri kita agar kita dapat berdoa. Jika kita emosi maka kita tidak dapat berdoa. Sekalipun kita berdoa, maka doa kita akan sia2. Marah boleh, tetapi jika anda marah janganlah sampai matahari tenggelam (tradisi Israel) jika matahari tenggelam, maka sudah berganti hari, itu artinya jika kita marah janganlah sampai berganti hari. Hari-hari yang kita lalui harus bersama Yesus bukan bersama amarah.
3. Tanpa Perselisihan
Amarah seringkali membuat perselisihan. Jiks kita berdoa namun banyak perselisihan maka doa kita tidak berkenan kepada Bapa. Tuhan Yesus berkata jika engkau memberi persembahan, namun jika engkau masih berselisih dengan saudaramu, sebelum engkau memberikan persembahan, engkau harus pergi berdamai dulu dengan saudaramu, lalu memberi persembahan. Apalagi dalam hal doa, jangan sampai ada perselisihan, dendam satu dengan yang lain. Hidup damai satu dengan yang lain adalah pintu masuk kita untuk ke hadirat Tuhan.
DI MANAPUN ORANG LAKI-LAKI BAIKLAH AMBIL BAGIAN DALAM PELAYANAN DOA
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin
Rabu, 20 April 2011
HIDUP YANG BERUNTUNG
Amsal 28:13-20 <=== di baca dan di renungkan
“Keuntungan” adalah tujuan semua hidup manusia dalam bekerja. Apakah dia seorang pedagang, bisnisman, atau apapun pekerjaannya, setiap manusia ingin hidupnya menghasilkan keuntungan.
Seringkali kita hanya berpikir tentang keuntungan2 yang bersifat jasmani, untung dalam bentuk uang, hadiah mobil, rumah dan lain sebagainya.
Cobalah kita rubah paradigma (cara pandang) kita mengenai keuntungan. Pikirkan mengenai keuntungan perubahan hidup, keuntungan-keuntungan karakter dalam hidup kita. keuntungan karakter kita mempengharuhi seluruh bidang kehidupan kita. artinya untuk mendapatkan keberuntungan kita perlu mengubah karakter hidup kita.
Karakter2 apa saja yang menunjang hidup kita, sehingga hidup kita mendapatkan keberuntungan?
1. Jangan menyembunyikan pelanggaran- tetapi akuilah itu (ayat 13).
Jika anda memiliki pelanggaran yang sulit diakui, carilah mentor yang anda percayai dan andalkan untuk mengakui segala pelanggaran kiita. Keberuntungan orang yang tidak menyembunyikan pelanggarannya akan memiliki keberuntungan akan disayangi. Jangan berpikir bahwa dengan anda mengakui pelanggaran maka anda akan dibenci, justru akan disayangi. Pengakuan akan menimbukan kasih sayang bukan kebencian.
2. Jangan mengeraskan hati - takutlah akan Tuhan (ayat 14).
Ayat 14 berkata “Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan Tuhan” hal ini berarti Keuntungan bagi kita jika kita takut akan Tuhan adalah “Kebahagiaan” . jika kita ingin berbahagia miliki sikap takut akan Tuhan. Orang yang mengeraskan hati adalah orang yang sulit mendapatkan kebahagian, dengan demikian orang mengeraskan hati sama dengan orang yang tidak takut akan Tuhan. Kerugian mengeraskan hati adalah “jatuh ke dalam melapetaka.
3. Jangan menghalalkan laba yang tidak halal (ayat 16)
Bukankah akhir2 ini banyak orang yang ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar2nya? Akibatnya jatuh kedalam pencobaan, di mana laba yang tidak halal pun dikejarnya bahkan dibuatnya halal, dengan kata lain menghalalkan segala cara. Jika kita tidak menghalalkan (membenci) laba yang tidak halal maka itu akan memperpanjang umur kita.
4. Jangan berliku-liku jalannya (ayat 18)
Yang sering membuat kita bercela seringkalio memang jalan kita yang berliku-liku. Belajarlah hidup kita supaya jangan berliku-liku agar kita mendapatkan keberuntungan yaitu supaya kita tidak jatuh ke dalam lobang, jika kita terjatuh ke dalam lobang itulah aib kita.
5. Dapat dipercaya (ayat 20)
“orang yang dapat dipercaya mendapat banyak harta”. Hal ini berarti orang yang dapat dipercaya akan mendapat banyak keberuntungan. Manusia yang paling malang di dunia ini adalah orang yang tidak dapat dipercaya. Karakter orang yang ingin cepat kaya akan mengalami kejatuhan bahkan akan mendapatkan hukuman.
KARAKTER (PERUBAHAN HIDUP) ADALAH PENUNJANG KEBERUNTUNGAN HIDUP KITA
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin
“Keuntungan” adalah tujuan semua hidup manusia dalam bekerja. Apakah dia seorang pedagang, bisnisman, atau apapun pekerjaannya, setiap manusia ingin hidupnya menghasilkan keuntungan.
Seringkali kita hanya berpikir tentang keuntungan2 yang bersifat jasmani, untung dalam bentuk uang, hadiah mobil, rumah dan lain sebagainya.
Cobalah kita rubah paradigma (cara pandang) kita mengenai keuntungan. Pikirkan mengenai keuntungan perubahan hidup, keuntungan-keuntungan karakter dalam hidup kita. keuntungan karakter kita mempengharuhi seluruh bidang kehidupan kita. artinya untuk mendapatkan keberuntungan kita perlu mengubah karakter hidup kita.
Karakter2 apa saja yang menunjang hidup kita, sehingga hidup kita mendapatkan keberuntungan?
1. Jangan menyembunyikan pelanggaran- tetapi akuilah itu (ayat 13).
Jika anda memiliki pelanggaran yang sulit diakui, carilah mentor yang anda percayai dan andalkan untuk mengakui segala pelanggaran kiita. Keberuntungan orang yang tidak menyembunyikan pelanggarannya akan memiliki keberuntungan akan disayangi. Jangan berpikir bahwa dengan anda mengakui pelanggaran maka anda akan dibenci, justru akan disayangi. Pengakuan akan menimbukan kasih sayang bukan kebencian.
2. Jangan mengeraskan hati - takutlah akan Tuhan (ayat 14).
Ayat 14 berkata “Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan Tuhan” hal ini berarti Keuntungan bagi kita jika kita takut akan Tuhan adalah “Kebahagiaan” . jika kita ingin berbahagia miliki sikap takut akan Tuhan. Orang yang mengeraskan hati adalah orang yang sulit mendapatkan kebahagian, dengan demikian orang mengeraskan hati sama dengan orang yang tidak takut akan Tuhan. Kerugian mengeraskan hati adalah “jatuh ke dalam melapetaka.
3. Jangan menghalalkan laba yang tidak halal (ayat 16)
Bukankah akhir2 ini banyak orang yang ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar2nya? Akibatnya jatuh kedalam pencobaan, di mana laba yang tidak halal pun dikejarnya bahkan dibuatnya halal, dengan kata lain menghalalkan segala cara. Jika kita tidak menghalalkan (membenci) laba yang tidak halal maka itu akan memperpanjang umur kita.
4. Jangan berliku-liku jalannya (ayat 18)
Yang sering membuat kita bercela seringkalio memang jalan kita yang berliku-liku. Belajarlah hidup kita supaya jangan berliku-liku agar kita mendapatkan keberuntungan yaitu supaya kita tidak jatuh ke dalam lobang, jika kita terjatuh ke dalam lobang itulah aib kita.
5. Dapat dipercaya (ayat 20)
“orang yang dapat dipercaya mendapat banyak harta”. Hal ini berarti orang yang dapat dipercaya akan mendapat banyak keberuntungan. Manusia yang paling malang di dunia ini adalah orang yang tidak dapat dipercaya. Karakter orang yang ingin cepat kaya akan mengalami kejatuhan bahkan akan mendapatkan hukuman.
KARAKTER (PERUBAHAN HIDUP) ADALAH PENUNJANG KEBERUNTUNGAN HIDUP KITA
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin
JENIS-JENIS KEKUATIRAN
Matius 6:25-34
Apakah ketika anda membaca renungan ini, anda dalam keadaan kuatir? Saya berdoa ketika anda membaca renungan ini, anda diberkati dan dipulihkan dari kekuatiran.
TAHUKAH ANDA JIKA KUATIR ITU SAMA DENGANORANG YANG KURANG PERCAYA? (AYAT 30)
Berikut ini jenis-jenis kekuatiran dalam hidup manusia yang Tuhan Yesus ucapkan pada waktu khotbah di bukit:
1. Kuatir akan hidup (ayat 25a).
Jenis kekuatiran yang Tuhan Yesus ungkapkan adalah kekuatiran akan hidup. Ada beberapa terjemahan kata hidup diterjemahkan dalam bentuk lampau (past), dan dalam bentuk sekarang (present, manusia memiliki kekuatiran hidupnya di masa lampau. Masa lampau yang negatif membayangi membuat hidup kita kutir. Masa lampau yang mengecewakan membuat manusia kuatir.
2. Kuatir akan tubuh (ayat 25)
Kekuatiran akan tubuh terbagi 2 kekuatiran;
• Pertama, Kekuatiran akan makanan dan minuman, inilah yang dikuatirkan oleh banyak manusia. Yang dipikirkannya adalah masalah makanan, besok makan apa? Besok makan di mana? Bahkan besok makan siapa? Begitulah manusia hari-harinya dilanda kekuatiran tubuh yaitu perkara makanan dan minuman. Padahal Tuhan menjelaskan burung2 dilangit saja tidak kuatir apa akan mereka makan dan minum besok, padahal mereka tidak memintal (ayat 26) . jika kita sudah bekerja dengan maksimal jangan kuatir apa yang kita makan dan minum.
• Kedua, kuatir akan pakaian (ayat 25 dan 28-30). Manusia banyak kuatir apa akan dipakai. Pakaian merupakan kekuatiran dalam urusan tubuh. Takut dan kuatir berpakaian compang-camping. Padahal Tuhan menasihatkan kita bunga saja didandani oleh Tuhan sehingga bisa begitu indah, bahkan salomo saja berpakaian tidak memakai bunga yang didandani oleh Tuhan. Jadi janganlah kuatir akan hal ini.
3. Kuatir akan hari besok (34)
Kuatir akan hari besok (yang akan datang-future), inilah kekuatiran terbesar manusia, dimana manusia ingin mengetahui masa-masa yang akan datang, karena keingintahuannya maka yang terjadi adalah kekuatiran. Kuatir jika besok –besok banyak mengalami kesulitan atau kesusahan.
BAGAIMANA MENGATASI KEKUATIRAN?
Ayat 33: tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Terjemahan bebas lainnya: Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka segala kekuatiranmu akan dikerjakanNya.
KUATIR SAMA DENGAN KURANG PERCAYA
Saya berdoa agar saat Anda membaca renungan ini, anda mengalami kemenangan dari kekuatiran. AMIN
Salam dan Doa
Apakah ketika anda membaca renungan ini, anda dalam keadaan kuatir? Saya berdoa ketika anda membaca renungan ini, anda diberkati dan dipulihkan dari kekuatiran.
TAHUKAH ANDA JIKA KUATIR ITU SAMA DENGANORANG YANG KURANG PERCAYA? (AYAT 30)
Berikut ini jenis-jenis kekuatiran dalam hidup manusia yang Tuhan Yesus ucapkan pada waktu khotbah di bukit:
1. Kuatir akan hidup (ayat 25a).
Jenis kekuatiran yang Tuhan Yesus ungkapkan adalah kekuatiran akan hidup. Ada beberapa terjemahan kata hidup diterjemahkan dalam bentuk lampau (past), dan dalam bentuk sekarang (present, manusia memiliki kekuatiran hidupnya di masa lampau. Masa lampau yang negatif membayangi membuat hidup kita kutir. Masa lampau yang mengecewakan membuat manusia kuatir.
2. Kuatir akan tubuh (ayat 25)
Kekuatiran akan tubuh terbagi 2 kekuatiran;
• Pertama, Kekuatiran akan makanan dan minuman, inilah yang dikuatirkan oleh banyak manusia. Yang dipikirkannya adalah masalah makanan, besok makan apa? Besok makan di mana? Bahkan besok makan siapa? Begitulah manusia hari-harinya dilanda kekuatiran tubuh yaitu perkara makanan dan minuman. Padahal Tuhan menjelaskan burung2 dilangit saja tidak kuatir apa akan mereka makan dan minum besok, padahal mereka tidak memintal (ayat 26) . jika kita sudah bekerja dengan maksimal jangan kuatir apa yang kita makan dan minum.
• Kedua, kuatir akan pakaian (ayat 25 dan 28-30). Manusia banyak kuatir apa akan dipakai. Pakaian merupakan kekuatiran dalam urusan tubuh. Takut dan kuatir berpakaian compang-camping. Padahal Tuhan menasihatkan kita bunga saja didandani oleh Tuhan sehingga bisa begitu indah, bahkan salomo saja berpakaian tidak memakai bunga yang didandani oleh Tuhan. Jadi janganlah kuatir akan hal ini.
3. Kuatir akan hari besok (34)
Kuatir akan hari besok (yang akan datang-future), inilah kekuatiran terbesar manusia, dimana manusia ingin mengetahui masa-masa yang akan datang, karena keingintahuannya maka yang terjadi adalah kekuatiran. Kuatir jika besok –besok banyak mengalami kesulitan atau kesusahan.
BAGAIMANA MENGATASI KEKUATIRAN?
Ayat 33: tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Terjemahan bebas lainnya: Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka segala kekuatiranmu akan dikerjakanNya.
KUATIR SAMA DENGAN KURANG PERCAYA
Saya berdoa agar saat Anda membaca renungan ini, anda mengalami kemenangan dari kekuatiran. AMIN
Salam dan Doa
Bukan Negeri Dongeng
Ayub 23:10
Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Ketika kecil, pasti Anda pernah mendengar atau menonton kisah Cinderela, Putri Tidur, Si Cantik dan Si Buruk Rupa, dimana seorang gadis yang mengalami kesulitan akhirnya di tolong oleh pangeran tampan atau sebaliknya. Di setiap akhir kisah itu, akan ada sebuah kalimat klasik untuk menutup, “Mereka hidup bahagia selama-lamanya..”
Tetapi ketika kita tumbuh dewasa, kita diperhadapkan dengan fakta dan realita yang jauh berbeda. Ketika seorang gadis dan pemuda bertemu, mereka menikah, memiliki anak dan membangun kehidupan. Dalam perjalanan itu, mereka tidak hidup bahagia selama-lamanya. Kadang ada konflik dan kesulitan terjadi.
Jika Anda membuka Alkitab dan membaca kisah-kisah pribadi yang ada disana, Anda akan menemukan bahwa apa yang ditulis disana bukanlah dongeng. Para tokoh yang pernah hidup ribuan tahun lalu itu mengalami konflik, mereka menghadapi kesulitan dan kesedihan. Namun dalam semuanya itu, mereka membuka hati untuk Tuhan masuk dalam hidup mereka dan bekerja, hingga akhirnya dari kesulitan dan kesedihan yang ada Tuhan memunculkan kebaikan.
Kita saat ini memang tidak menjalani kehidupan dalam negeri dongeng, tapi kita hidup dalam kehidupan dimana Tuhan turut bekerja dalam segala perkara. Seperti yang Ayub ungkapkan, Tuhan tahu jalan hidup kita, dan seandainya Tuhan menguji kita, percayalah bahwa ujian itu tidak melebihi kekuatan kita. Hingga pada akhirnya, setelah pengujian itu berakhir, dengan caranya yang unik Tuhan akan memberkati kita. Kita akan muncul dari penderitaan itu menjadi orang yang berbeda, orang yang lebih baik. Seperti emas yang keluar dari pemurnian, hidup kita bersinar memancarkan kemuliaan Tuhan.
Pengujian yang kita alami tidak melebihi kekuatan kita, dan pasti kita keluar sebagai pemenang, seperti emas yang keluar dari pemurnian.
Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Ketika kecil, pasti Anda pernah mendengar atau menonton kisah Cinderela, Putri Tidur, Si Cantik dan Si Buruk Rupa, dimana seorang gadis yang mengalami kesulitan akhirnya di tolong oleh pangeran tampan atau sebaliknya. Di setiap akhir kisah itu, akan ada sebuah kalimat klasik untuk menutup, “Mereka hidup bahagia selama-lamanya..”
Tetapi ketika kita tumbuh dewasa, kita diperhadapkan dengan fakta dan realita yang jauh berbeda. Ketika seorang gadis dan pemuda bertemu, mereka menikah, memiliki anak dan membangun kehidupan. Dalam perjalanan itu, mereka tidak hidup bahagia selama-lamanya. Kadang ada konflik dan kesulitan terjadi.
Jika Anda membuka Alkitab dan membaca kisah-kisah pribadi yang ada disana, Anda akan menemukan bahwa apa yang ditulis disana bukanlah dongeng. Para tokoh yang pernah hidup ribuan tahun lalu itu mengalami konflik, mereka menghadapi kesulitan dan kesedihan. Namun dalam semuanya itu, mereka membuka hati untuk Tuhan masuk dalam hidup mereka dan bekerja, hingga akhirnya dari kesulitan dan kesedihan yang ada Tuhan memunculkan kebaikan.
Kita saat ini memang tidak menjalani kehidupan dalam negeri dongeng, tapi kita hidup dalam kehidupan dimana Tuhan turut bekerja dalam segala perkara. Seperti yang Ayub ungkapkan, Tuhan tahu jalan hidup kita, dan seandainya Tuhan menguji kita, percayalah bahwa ujian itu tidak melebihi kekuatan kita. Hingga pada akhirnya, setelah pengujian itu berakhir, dengan caranya yang unik Tuhan akan memberkati kita. Kita akan muncul dari penderitaan itu menjadi orang yang berbeda, orang yang lebih baik. Seperti emas yang keluar dari pemurnian, hidup kita bersinar memancarkan kemuliaan Tuhan.
Pengujian yang kita alami tidak melebihi kekuatan kita, dan pasti kita keluar sebagai pemenang, seperti emas yang keluar dari pemurnian.
Mudahnya Hidup Dalam Kehendak Tuhan
1 Tesalonika 5:16-18
Bersukacitalah senantiasa.Tetaplah berdoa.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu
Saya sering bertanya pada Tuhan, “Apa yang Kau kehendaki untuk aku kerjakan?” Saya membayangkan Tuhan berbicara pada saya dengan cara yang sensasional, mungkin itu dengan nubuatan, atau Tuhan berbisik kepada saya. Saya juga berpikir bahwa kehendak Tuhan bagi saya pasti sesuatu yang besar, yang artinya sesuatu yang rumit dan sulit.
Tetapi jika kita membaca 1 Tesalonika 5, saya menemukan bahwa kehendak Tuhan dalam hidup orang percaya itu sangat sederhana. Kita hanya diminta hidup sesuai dengan kebenaran-Nya. Dalam surat kepada jemaat di Tesolonika ini Paulus menasihatkan untuk jemaat hidup dalam nilai-nilai kehidupan yang benar. Paulus menasihatkan untuk hidup dalam terang, berjaga-jaga dan menantikan kedatangan Tuhan, saling menghormati dan mengasihi, bersukacita, berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal. Hal itulah yang Tuhan kehendaki bagi kita yang hidup di dalam Kristus Yesus.
Sangat sederhana bukan? Ya, namun bukan berarti mudah. Sebagai manusia kita suka sesuatu yang sulit dan rumit sehingga terlihat wah… Kesederhanaan bukanlah kata favorit kita. Sayangnya, itu adalah kata favorit Tuhan. Tuhan membuat segala sesuatu mudah dan sederhana. Dia memberikan keselamatan gratis, bukan karena usaha kita tapi kasih karunia. Dia meminta kita hidup dengan percaya kepada-Nya bukan dengan kekuatan kita. Dia ingin kita hidup dengan cara yang mudah, sederhana dan benar. Hidup dalam kebenaran firman Tuhan. Itulah kehendak Allah bagi Anda dan saya.
Kehendak Tuhan bagi kita itu sederhana dan mudah, hidup dalam kebenaran, bersukacita dan mengucap syukur dalam segala keadaan
Bersukacitalah senantiasa.Tetaplah berdoa.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu
Saya sering bertanya pada Tuhan, “Apa yang Kau kehendaki untuk aku kerjakan?” Saya membayangkan Tuhan berbicara pada saya dengan cara yang sensasional, mungkin itu dengan nubuatan, atau Tuhan berbisik kepada saya. Saya juga berpikir bahwa kehendak Tuhan bagi saya pasti sesuatu yang besar, yang artinya sesuatu yang rumit dan sulit.
Tetapi jika kita membaca 1 Tesalonika 5, saya menemukan bahwa kehendak Tuhan dalam hidup orang percaya itu sangat sederhana. Kita hanya diminta hidup sesuai dengan kebenaran-Nya. Dalam surat kepada jemaat di Tesolonika ini Paulus menasihatkan untuk jemaat hidup dalam nilai-nilai kehidupan yang benar. Paulus menasihatkan untuk hidup dalam terang, berjaga-jaga dan menantikan kedatangan Tuhan, saling menghormati dan mengasihi, bersukacita, berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal. Hal itulah yang Tuhan kehendaki bagi kita yang hidup di dalam Kristus Yesus.
Sangat sederhana bukan? Ya, namun bukan berarti mudah. Sebagai manusia kita suka sesuatu yang sulit dan rumit sehingga terlihat wah… Kesederhanaan bukanlah kata favorit kita. Sayangnya, itu adalah kata favorit Tuhan. Tuhan membuat segala sesuatu mudah dan sederhana. Dia memberikan keselamatan gratis, bukan karena usaha kita tapi kasih karunia. Dia meminta kita hidup dengan percaya kepada-Nya bukan dengan kekuatan kita. Dia ingin kita hidup dengan cara yang mudah, sederhana dan benar. Hidup dalam kebenaran firman Tuhan. Itulah kehendak Allah bagi Anda dan saya.
Kehendak Tuhan bagi kita itu sederhana dan mudah, hidup dalam kebenaran, bersukacita dan mengucap syukur dalam segala keadaan
Hati-hati Hidup Anda Sedang Diawasi!
Kejadian 7:1
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.”
Jika Anda bergaul yang memiliki gaya hidup positif, bukankah Anda akan senang berada di dekatnya? Sebaliknya, jika seseorang memiliki gaya hidup negatif, tentu Anda akan berpikir ulang menjadi sahabatnya bukan? Gaya hidup kita menentukan berbagai aspek kehidupan kita, termasuk kesehatan, keuangan, karir dan pergaulan kita. Gaya hidup kita juga dinilai oleh orang-orang sekitar kita, dan mereka menentukan responnya terhadap kita berdasarkan penilaian tersebut.
Tentu saja setiap kita bisa memilih gaya hidup seperti apa yang ingin kita jalani. Kita juga bisa menipu orang-orang di sekitar kita dengan menunjukkan apa yang baik saja dari kehidupan kita. Sayangnya seseorang tidak bisa selama-lamanya berpura-pura. Pada satu titik, sebuah gaya hidup yang buruk pasti akan memiliki dampak negatif. Kita bisa melihat dari berita yang mencuat baru-baru ini, tentang penipuan yang dilakukan oleh Selly Yustiawati atau Rasellya Rahman Taher yang menjadi buron dan saat ini sudah ditangkap. Selly melakukan penipuan karena ia menjalani gaya hidup yang glamour.
Selain manusia, Tuhan pun melihat cara hidup kita. Dalam Kejadian 7:1 dikatakan bahwa Tuhan melihat Nuh sebagai orang benar di hadapan Tuhan. Ia menjalani gaya hidup yang berbeda dengan orang-orang di jamannya. Karena gaya hidupnya yang benar ini, Nuh mendapatkan kasih karunia dari Tuhan, ia dan seisi rumahnya selamat dari maut.
Hari ini adalah waktu yang tepat untuk kita bercermin, gaya hidup seperti apakah yang sedang kita jalani? Apakah kita menjalani hidup yang berkenan di hadapan Tuhan dan manusia? Jika Anda bertanya gaya hidup seperti apa yang benar? Tuhan telah memberikan tuntunan-Nya melalui Firman-Nya. Ingatlah bahwa masa depan kita, bahkan orang-orang di sekitar kita ditentukan oleh cara hidup kita saat ini. Pilihlah gaya hidup yang benar. (Puji Astuti/Jawaban.com)
Gaya hidup Anda menentukan berbagai aspek kehidupan Anda. Pilihlah gaya hidup yang benar dan positif, agar dampak yang Anda tuaipun positif.
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.”
Jika Anda bergaul yang memiliki gaya hidup positif, bukankah Anda akan senang berada di dekatnya? Sebaliknya, jika seseorang memiliki gaya hidup negatif, tentu Anda akan berpikir ulang menjadi sahabatnya bukan? Gaya hidup kita menentukan berbagai aspek kehidupan kita, termasuk kesehatan, keuangan, karir dan pergaulan kita. Gaya hidup kita juga dinilai oleh orang-orang sekitar kita, dan mereka menentukan responnya terhadap kita berdasarkan penilaian tersebut.
Tentu saja setiap kita bisa memilih gaya hidup seperti apa yang ingin kita jalani. Kita juga bisa menipu orang-orang di sekitar kita dengan menunjukkan apa yang baik saja dari kehidupan kita. Sayangnya seseorang tidak bisa selama-lamanya berpura-pura. Pada satu titik, sebuah gaya hidup yang buruk pasti akan memiliki dampak negatif. Kita bisa melihat dari berita yang mencuat baru-baru ini, tentang penipuan yang dilakukan oleh Selly Yustiawati atau Rasellya Rahman Taher yang menjadi buron dan saat ini sudah ditangkap. Selly melakukan penipuan karena ia menjalani gaya hidup yang glamour.
Selain manusia, Tuhan pun melihat cara hidup kita. Dalam Kejadian 7:1 dikatakan bahwa Tuhan melihat Nuh sebagai orang benar di hadapan Tuhan. Ia menjalani gaya hidup yang berbeda dengan orang-orang di jamannya. Karena gaya hidupnya yang benar ini, Nuh mendapatkan kasih karunia dari Tuhan, ia dan seisi rumahnya selamat dari maut.
Hari ini adalah waktu yang tepat untuk kita bercermin, gaya hidup seperti apakah yang sedang kita jalani? Apakah kita menjalani hidup yang berkenan di hadapan Tuhan dan manusia? Jika Anda bertanya gaya hidup seperti apa yang benar? Tuhan telah memberikan tuntunan-Nya melalui Firman-Nya. Ingatlah bahwa masa depan kita, bahkan orang-orang di sekitar kita ditentukan oleh cara hidup kita saat ini. Pilihlah gaya hidup yang benar. (Puji Astuti/Jawaban.com)
Gaya hidup Anda menentukan berbagai aspek kehidupan Anda. Pilihlah gaya hidup yang benar dan positif, agar dampak yang Anda tuaipun positif.
Jangan Takut Jadi Manusia!
Yohanes 21:17
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Menjadi manusia butuh keberanian, karena manusia dapat bersalah dan lemah. Seperti Petrus, dia adalah seorang murid yang penuh kelemahan. Namun Yesus tetap memilihnya dan memanggilnya. Manusia memang tak terbatas, namun Tuhan tidak terbatas. Tuhan pun tahu keterbatasan manusia, dan Dia tidak berhenti untuk bekerja melalui kehidupan mereka.
Dalam bukunya “Dibangunkan Terhadap Takdir” Terry Christ mengutip tentang sepuluh hukum bagi manusia, dan hal itu sesuai dengan nilai-nilai Alkitabiah. Kesepuluh hal berikut adalah:
Anda adalah mahluk rohani yang dibatasi dalam pengalaman manusiawi sampai kehidupan Anda berakhir. Diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, manusia memiliki tubuh, jiwa dan roh. Dimensi kekal dari keberadaan manusia adalah manusia batiniahnya. Kita lebih besar daripada tantangan-tantangan yang bersifat materi dan sementara yang kita hadapi dalam kehidupan. Kita hidup sehari-hari dalam simfoni penderitaan, frustrasi, pergolakan, dukacita dan ketakutan. Dilain pihak kita terus-menerus bertumbuh dalam kasih karunia dan hikmat karena kita lebih besar daripada penghalang-penghalang yang kita jumpai.
Anda akan menerima sebuah tubuh. Anda mungkin tidak menyukainya atau membencinya, namun itu akan menjadi milik Anda sepanjang hidup Anda. Tubuh yang kita terima merupakan suatu karunia dari Allah dan dimaksudkan untuk kemuliaan-Nya. Cara Anda memuliakan Allah tidak cukup dengan kegiatan agamawi: kebaktian, berdoa, bernyanyi atau penginjilan. Hal itu tidak sebanding dengan pengorbanan Kristus, hanya dengan memberikan diri Anda sepenuhnya Anda bisa memuliakan Dia.
Anda terdaftar dalam sekolah purnawaktu yang disebut dengan kehidupan. Belajar keras dan berusahalah mengerti sebanyak yang Anda bisa.
Tidak ada kesalahan yang tidak dapat ditebus. Satu-satunya saat di mana seseorang benar-benar gagal dalam hal apapaun adalah ketika ia berhenti berusaha.
Suatu pelajaran akan diulang sampai Anda memahaminya. Sama seperti di kuliah, jika nilai Anda jelek dalam satu mata kuliah, Anda harus mengulangnya sampai Anda lulus di pelajaran tersebut.
Disana (there) tidak lebih baik daripada disini (here). Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau daripada halaman rumah Anda sendiri. Namun ketika Anda telah sampai disana, Anda pasti melihat rumput yang lebih hijau lainnya. Anda harus tertanam dalam suatu tempat dalam waktu lama untuk dapat berbuah, jadi Anda jangan terus melirik rumput tetangga Anda.
Orang lain hanyalah cerminan dari diri Anda. Anda tidak dapat mengasihi atau membenci sesuatu tentang orang lain kecuali jika itu mencerminkan sesuatu yang Anda kasihi atau benci tentang diri Anda. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan kita untuk membalas kejahatan dengan kebaikan.
Jawaban-jawaban untuk kehidupan semuanya ada di sekitar Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah meminta, mencari, mengetuk dan beriman kepada Allah.
Bagaimana hidup Anda sepenuhnya tergantung kepada Anda. Semua sumber daya yang Anda butuhkan untuk berhasil telah Tuhan berikan dalam hidup Anda. Apakah Anda menggunakannya atau tidak, semua pilihan itu ada di tangan Anda.
Meskipun Anda melupakan 9 hukum di atas, pada kenyataanya hukum tersebut tetap berlaku dalam hidup Anda.
Jadi sama seperti Petrus yang memutuskan untuk berani menjalani kehidupannya seutuhnya, sehingga ia menjadi salah satu rasul yang sangat dasyat dipakai Tuhan, Anda harus memutuskan hal serupa.
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Menjadi manusia butuh keberanian, karena manusia dapat bersalah dan lemah. Seperti Petrus, dia adalah seorang murid yang penuh kelemahan. Namun Yesus tetap memilihnya dan memanggilnya. Manusia memang tak terbatas, namun Tuhan tidak terbatas. Tuhan pun tahu keterbatasan manusia, dan Dia tidak berhenti untuk bekerja melalui kehidupan mereka.
Dalam bukunya “Dibangunkan Terhadap Takdir” Terry Christ mengutip tentang sepuluh hukum bagi manusia, dan hal itu sesuai dengan nilai-nilai Alkitabiah. Kesepuluh hal berikut adalah:
Anda adalah mahluk rohani yang dibatasi dalam pengalaman manusiawi sampai kehidupan Anda berakhir. Diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, manusia memiliki tubuh, jiwa dan roh. Dimensi kekal dari keberadaan manusia adalah manusia batiniahnya. Kita lebih besar daripada tantangan-tantangan yang bersifat materi dan sementara yang kita hadapi dalam kehidupan. Kita hidup sehari-hari dalam simfoni penderitaan, frustrasi, pergolakan, dukacita dan ketakutan. Dilain pihak kita terus-menerus bertumbuh dalam kasih karunia dan hikmat karena kita lebih besar daripada penghalang-penghalang yang kita jumpai.
Anda akan menerima sebuah tubuh. Anda mungkin tidak menyukainya atau membencinya, namun itu akan menjadi milik Anda sepanjang hidup Anda. Tubuh yang kita terima merupakan suatu karunia dari Allah dan dimaksudkan untuk kemuliaan-Nya. Cara Anda memuliakan Allah tidak cukup dengan kegiatan agamawi: kebaktian, berdoa, bernyanyi atau penginjilan. Hal itu tidak sebanding dengan pengorbanan Kristus, hanya dengan memberikan diri Anda sepenuhnya Anda bisa memuliakan Dia.
Anda terdaftar dalam sekolah purnawaktu yang disebut dengan kehidupan. Belajar keras dan berusahalah mengerti sebanyak yang Anda bisa.
Tidak ada kesalahan yang tidak dapat ditebus. Satu-satunya saat di mana seseorang benar-benar gagal dalam hal apapaun adalah ketika ia berhenti berusaha.
Suatu pelajaran akan diulang sampai Anda memahaminya. Sama seperti di kuliah, jika nilai Anda jelek dalam satu mata kuliah, Anda harus mengulangnya sampai Anda lulus di pelajaran tersebut.
Disana (there) tidak lebih baik daripada disini (here). Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau daripada halaman rumah Anda sendiri. Namun ketika Anda telah sampai disana, Anda pasti melihat rumput yang lebih hijau lainnya. Anda harus tertanam dalam suatu tempat dalam waktu lama untuk dapat berbuah, jadi Anda jangan terus melirik rumput tetangga Anda.
Orang lain hanyalah cerminan dari diri Anda. Anda tidak dapat mengasihi atau membenci sesuatu tentang orang lain kecuali jika itu mencerminkan sesuatu yang Anda kasihi atau benci tentang diri Anda. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan kita untuk membalas kejahatan dengan kebaikan.
Jawaban-jawaban untuk kehidupan semuanya ada di sekitar Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah meminta, mencari, mengetuk dan beriman kepada Allah.
Bagaimana hidup Anda sepenuhnya tergantung kepada Anda. Semua sumber daya yang Anda butuhkan untuk berhasil telah Tuhan berikan dalam hidup Anda. Apakah Anda menggunakannya atau tidak, semua pilihan itu ada di tangan Anda.
Meskipun Anda melupakan 9 hukum di atas, pada kenyataanya hukum tersebut tetap berlaku dalam hidup Anda.
Jadi sama seperti Petrus yang memutuskan untuk berani menjalani kehidupannya seutuhnya, sehingga ia menjadi salah satu rasul yang sangat dasyat dipakai Tuhan, Anda harus memutuskan hal serupa.
Tetap Harus Kerja
Sebab, waktu kami juga berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. (2 Tesalonika 3:10)
Sewaktu Allah berjanji pada bangsa Israel bahwa Ia akan memberikan umatNya tanah yang berlimpah susu dan madunya (Keluaran 3:8), apakah negeri tersebut memang bisa mengeluarkan madu secara mukjizat sebagaimana manna yang turun dari surga? Atau madu itu keluar seperti air dari batu yang dipukul tongkat Musa? Apakah tanah itu menjanjikan kemakmuran tanpa kerja keras? Itulah kelimpahan yang Allah janjikan? Dengan memahami hal ini, kita bisa lebih bijaksana dalam menerima penggenapan janji-janji Allah di dalam hidup kita.
Kenyataannya tidak demikian. Suatu penemuan di Bet She’an Valley di Israel mengungkapkan bahwa sejak ribuan tahun, penduduk daerah itu sejak zaman dulu beternak lebah hingga ke tingkat industri. Di Tel Rehov, peneliti dari Institut Arkeologi Hebrew University of Jerusalem menemukan adanya tempat penyimpanan sarang lebah di awal periode pemerintahan raja-raja Israel. Inilah pertama kalinya sarang lebah kuno ditemukan di Timur Tengah. Dari penelitian mereka akan situs-situs kuno tersebut, para ahli memperkirakan bahwa setiap tahunnya masyarakat waktu itu menghasilkan setengah ton madu dari sarang-sarang peternakan mereka.
Dengan fakta tersebut, kita dapat melihat bahwa ketika orang Israel berada di Tanah Perjanjian pun, Allah tidak ingin mereka memiliki mental berleha-leha dan pemalas. Allah sangat sanggup melakukan mukjizat, tapi Ia tidak pernah memberikannya sementara kita hanya bermalas-malasan tidak mau berusaha. Bangsa Israel berada di tanah yang diberkati, tapi mereka tetap perlu kerja keras untuk mengusahakannya. Tanah itu tidak tiba-tiba mengeluarkan air mancur madu, tapi perlu dikerjakan untuk mendapatkan hasilnya.
Bekerja bukanlah kutukan. Sebelum Adam dikutuk karena berbuat dosa, Allah sudah memandatkan Adam untuk bekerja, yaitu menjaga dan mengusahakan taman Eden (Kejadian 2:15). Dengan demikian, kita perlu menyadari bahwa kita perlu bekerja, namun bukan akibat kutukan, tapi karena kita yakin itulah cara Tuhan memberkati kita. Amin!
Mukjizat tidak akan terjadi pada orang yang bermalas-malasan.
Sewaktu Allah berjanji pada bangsa Israel bahwa Ia akan memberikan umatNya tanah yang berlimpah susu dan madunya (Keluaran 3:8), apakah negeri tersebut memang bisa mengeluarkan madu secara mukjizat sebagaimana manna yang turun dari surga? Atau madu itu keluar seperti air dari batu yang dipukul tongkat Musa? Apakah tanah itu menjanjikan kemakmuran tanpa kerja keras? Itulah kelimpahan yang Allah janjikan? Dengan memahami hal ini, kita bisa lebih bijaksana dalam menerima penggenapan janji-janji Allah di dalam hidup kita.
Kenyataannya tidak demikian. Suatu penemuan di Bet She’an Valley di Israel mengungkapkan bahwa sejak ribuan tahun, penduduk daerah itu sejak zaman dulu beternak lebah hingga ke tingkat industri. Di Tel Rehov, peneliti dari Institut Arkeologi Hebrew University of Jerusalem menemukan adanya tempat penyimpanan sarang lebah di awal periode pemerintahan raja-raja Israel. Inilah pertama kalinya sarang lebah kuno ditemukan di Timur Tengah. Dari penelitian mereka akan situs-situs kuno tersebut, para ahli memperkirakan bahwa setiap tahunnya masyarakat waktu itu menghasilkan setengah ton madu dari sarang-sarang peternakan mereka.
Dengan fakta tersebut, kita dapat melihat bahwa ketika orang Israel berada di Tanah Perjanjian pun, Allah tidak ingin mereka memiliki mental berleha-leha dan pemalas. Allah sangat sanggup melakukan mukjizat, tapi Ia tidak pernah memberikannya sementara kita hanya bermalas-malasan tidak mau berusaha. Bangsa Israel berada di tanah yang diberkati, tapi mereka tetap perlu kerja keras untuk mengusahakannya. Tanah itu tidak tiba-tiba mengeluarkan air mancur madu, tapi perlu dikerjakan untuk mendapatkan hasilnya.
Bekerja bukanlah kutukan. Sebelum Adam dikutuk karena berbuat dosa, Allah sudah memandatkan Adam untuk bekerja, yaitu menjaga dan mengusahakan taman Eden (Kejadian 2:15). Dengan demikian, kita perlu menyadari bahwa kita perlu bekerja, namun bukan akibat kutukan, tapi karena kita yakin itulah cara Tuhan memberkati kita. Amin!
Mukjizat tidak akan terjadi pada orang yang bermalas-malasan.
The Blessing Blocker
Tuhan menghapus dosa kita karena Dia begitu mengasihi kita. Dia menginginkan hubungan intim dengan kita; Dia tidak ingin dosa memisahkan kita dari-Nya (Yesaya 59:1-2). Karakter Allah selalu mau memberkati orang yang diciptakan serupa gambar-Nya. Sangat menyakitkan bagi-Nya melihat anak-anak-Nya hidup melarat, sengsara, tanpa kasih sayang, perlindungan dan anugerah. Allah mau mengampuni kita agar Dia bisa memberkati kita sehingga kita pun bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain, sehingga Dia bisa membawa kita ke tempat yang jauh lebih dahsyat dari apa yang bisa kita bayangkan.
Alkitab mengatakan iblis adalah pendakwa kita (Wahyu 12:10). Iblis akan berusaha membuat Anda tersandung dan jatuh ke dalam dosa lagi dengan membuat Anda merasa tidak layak dan tertuduh. Setan akan menghasut Anda bahwa dosa Anda adalah dosa yang tak terampuni. Namun seberat apapun dosa Anda, pengampunan Tuhan tersedia bagi Anda. Dasar kekristenan adalah kasih Tuhan. Kita diampuni bukan karena kita merasa layak, melainkan karena apa kata-Nya. Kita tidak bisa berjalan dengan Tuhan dan beriman di dalam Tuhan kalau kita selalu merasa bersalah dan tertuduh.
Unforgiveness Blocks the Blessing of God
Matius 18:23-35 mengisahkan mengenai perumpamaan tentang pengampunan, bagaimana seorang hamba yang berhutang 10.000 talenta namun menerima kemurahan raja sehingga ia dibebaskan dan hutangnya dihapuskan. Namun hamba ini sama sekali tidak tergerak untuk mengampuni hamba lain yang berhutang 100 dinar padanya, sebagaimana ia sendiri telah diampuni raja. Padahal jumlah hutang hamba itu kepadanya (100 dinar setara dengan 17 U$) tidak seberapa dibandingkan dengan hutangnya yang telah dihapus raja (10.000 talenta setara dengan 20 juta U$). Sang raja yang mengetahui hal ini pun marah dan ‘menyerahkannya kepada algojo-algojo sampai ia melunaskan seluruh hutangnya’. Hamba yang tadinya telah menerima kemurahan dan berkat dari sang raja, karena ia tidak mau mengampuni, akhirnya kembali ke titik nol lagi.
Demikian pula dengan kita. Jika Tuhan sudah sedemikian murah hati mengampuni kita, bukankah kita juga seharusnya begitu terhadap sesama kita? Bahkan bukan saja kita harus mengampuni hanya sekali atau tujuh kali, tetapi tujuh puluh kali tujuh kali (Lukas 18:21-22). Jika kita tidak mengampuni, maka Tuhan juga tidak akan mengampuni kita (Markus 11:25-26). Ketidakrelaan kita untuk mengampuni (unforgiveness) akan memblokir kita sehingga tidak bisa menerima berkat Tuhan.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuatlah juga demikian. –Kolose 3:13
Alkitab mengatakan iblis adalah pendakwa kita (Wahyu 12:10). Iblis akan berusaha membuat Anda tersandung dan jatuh ke dalam dosa lagi dengan membuat Anda merasa tidak layak dan tertuduh. Setan akan menghasut Anda bahwa dosa Anda adalah dosa yang tak terampuni. Namun seberat apapun dosa Anda, pengampunan Tuhan tersedia bagi Anda. Dasar kekristenan adalah kasih Tuhan. Kita diampuni bukan karena kita merasa layak, melainkan karena apa kata-Nya. Kita tidak bisa berjalan dengan Tuhan dan beriman di dalam Tuhan kalau kita selalu merasa bersalah dan tertuduh.
Unforgiveness Blocks the Blessing of God
Matius 18:23-35 mengisahkan mengenai perumpamaan tentang pengampunan, bagaimana seorang hamba yang berhutang 10.000 talenta namun menerima kemurahan raja sehingga ia dibebaskan dan hutangnya dihapuskan. Namun hamba ini sama sekali tidak tergerak untuk mengampuni hamba lain yang berhutang 100 dinar padanya, sebagaimana ia sendiri telah diampuni raja. Padahal jumlah hutang hamba itu kepadanya (100 dinar setara dengan 17 U$) tidak seberapa dibandingkan dengan hutangnya yang telah dihapus raja (10.000 talenta setara dengan 20 juta U$). Sang raja yang mengetahui hal ini pun marah dan ‘menyerahkannya kepada algojo-algojo sampai ia melunaskan seluruh hutangnya’. Hamba yang tadinya telah menerima kemurahan dan berkat dari sang raja, karena ia tidak mau mengampuni, akhirnya kembali ke titik nol lagi.
Demikian pula dengan kita. Jika Tuhan sudah sedemikian murah hati mengampuni kita, bukankah kita juga seharusnya begitu terhadap sesama kita? Bahkan bukan saja kita harus mengampuni hanya sekali atau tujuh kali, tetapi tujuh puluh kali tujuh kali (Lukas 18:21-22). Jika kita tidak mengampuni, maka Tuhan juga tidak akan mengampuni kita (Markus 11:25-26). Ketidakrelaan kita untuk mengampuni (unforgiveness) akan memblokir kita sehingga tidak bisa menerima berkat Tuhan.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuatlah juga demikian. –Kolose 3:13
Angkatlah Kepalamu
Mazmur 24:7
Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
Apakah Anda tahu bahwa sikap tubuh Anda mengkomunikasikan iman Anda? Mari kita baca Mazmur 24:7, “Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!”
Pikirkanlah hal ini sebentar. Ketika Anda mengangkat kepala Anda, Anda mengundang Tuhan untuk berperang bagi Anda. Apa artinya mengangkat kepala? Ini berarti Anda mengarahkan pandangan Anda kepada Tuhan – mata Anda terarah kepada-Nya. Anda menaruh iman dan pengharapan Anda kepada-Nya dan melihat diri Anda terus naik bersama Dia.
Mengertilah bahwa kehidupan Anda akan mengikuti pandangan Anda. Anda tidak dapat menuju ke suatu tempat yang Anda tuju atau membuat keadaan menjadi lebih baik, jika Anda terus mengarahkan pandangan Anda ke bawah, pada masalah. Sebaliknya, jika Anda mengangkat pandangan Anda dan mengundang Allah untuk berperang bersama Anda, Anda akan bangkit dan menang. Ini artinya ketika Anda sakit, lihat diri Anda sembuh oleh kuasa Allah. Jika Anda mengalami masalah keuangan, lihat diri Anda keuangan Anda lebih dari cukup. Anda mungkin menghadapi halangan, tetapi lihatlah diri Anda bangkit dan menaklukannya. Ketika tiba Tuhan bangkit dan menolong Anda, semua masalah akan berubah menjadi kemenangan, dan semua wilayah peperangan akan berubah menjadi tempat-tempat berkat.
Hari ini, angkatlah kepala Anda, bahkan jika Anda harus berdiri dalam waktu lama, merasa lemah dan lelah. Alkitab mengatakan bahwa saat Anda lemah, Anda kuat di dalam Dia! Mazmur 3:4 menyatakan bahwa Tuhan sendiri akan mengangkat kepala Anda. Dengan kata lain, Dia akan memberikan Anda visi, Dia akan menyuntikkan kepada Anda kasih dan kekuatan-Nya, dan Dia akan memperlengkapi Anda untuk tetap kuat dan meraih kemenangan! Panggil namanya hari ini karena Dia lebih dekat daripada udara yang Anda hirup. Dia siap dan ingin serta mampu untuk menunjukkan kepada Anda bahwa Dia mampu menolong Anda. (JoelOsteen.com)
Kepercayaan Anda terhadap Tuhan dapat dilihat dari sikap tubuh Anda ketika menghadapi masalah.
Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
Apakah Anda tahu bahwa sikap tubuh Anda mengkomunikasikan iman Anda? Mari kita baca Mazmur 24:7, “Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!”
Pikirkanlah hal ini sebentar. Ketika Anda mengangkat kepala Anda, Anda mengundang Tuhan untuk berperang bagi Anda. Apa artinya mengangkat kepala? Ini berarti Anda mengarahkan pandangan Anda kepada Tuhan – mata Anda terarah kepada-Nya. Anda menaruh iman dan pengharapan Anda kepada-Nya dan melihat diri Anda terus naik bersama Dia.
Mengertilah bahwa kehidupan Anda akan mengikuti pandangan Anda. Anda tidak dapat menuju ke suatu tempat yang Anda tuju atau membuat keadaan menjadi lebih baik, jika Anda terus mengarahkan pandangan Anda ke bawah, pada masalah. Sebaliknya, jika Anda mengangkat pandangan Anda dan mengundang Allah untuk berperang bersama Anda, Anda akan bangkit dan menang. Ini artinya ketika Anda sakit, lihat diri Anda sembuh oleh kuasa Allah. Jika Anda mengalami masalah keuangan, lihat diri Anda keuangan Anda lebih dari cukup. Anda mungkin menghadapi halangan, tetapi lihatlah diri Anda bangkit dan menaklukannya. Ketika tiba Tuhan bangkit dan menolong Anda, semua masalah akan berubah menjadi kemenangan, dan semua wilayah peperangan akan berubah menjadi tempat-tempat berkat.
Hari ini, angkatlah kepala Anda, bahkan jika Anda harus berdiri dalam waktu lama, merasa lemah dan lelah. Alkitab mengatakan bahwa saat Anda lemah, Anda kuat di dalam Dia! Mazmur 3:4 menyatakan bahwa Tuhan sendiri akan mengangkat kepala Anda. Dengan kata lain, Dia akan memberikan Anda visi, Dia akan menyuntikkan kepada Anda kasih dan kekuatan-Nya, dan Dia akan memperlengkapi Anda untuk tetap kuat dan meraih kemenangan! Panggil namanya hari ini karena Dia lebih dekat daripada udara yang Anda hirup. Dia siap dan ingin serta mampu untuk menunjukkan kepada Anda bahwa Dia mampu menolong Anda. (JoelOsteen.com)
Kepercayaan Anda terhadap Tuhan dapat dilihat dari sikap tubuh Anda ketika menghadapi masalah.
Jangan Memberi Kesempatan
2 Samuel 11:1
Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Tahukah Anda, bahwa awal kejatuhan Daud dimulai dari sesuatu yang sangat sederhana? Daud hanya tidak melakukan apa yang biasanya dilakukan dan seharusnya dilakukan. Daud harusnya saat itu pergi berperang, memimpin tentaranya untuk menaklukan Moab. Namun Daud tidak melakukannya, ia menyuruh Yoab untuk memimpin peperangan.
Jika Anda memberi tempat satu centimeter kepada iblis, dia akan mengambil satu meter. Jadi jangan coba-coba memberi celah untuk si jahat. Daud adalah bukti bahwa sebuah kesalahan besar memberi celah untuk si jahat. Dia hanya mulai dari keengganan, lalu iblis menabur pikiran najis ketika ia berada di sotoh istananya. Hal itu diresponi oleh Daud yang membawanya pada perzinahan, dan pembunuhan. Dia membunuh Uria, prajuritnya yang setia dan takut akan Tuhan. Untungnya Daud memiliki kerendahan hati sehingga mau mengakui dosa dan bertobat. Namun ia tetap harus menerima akibat dari perbuatannya.
Jadi, mari hari ini kita memeriksa hati dan hidup kita apakah kita telah meninggalkan apa yang seharusnya kita lakukan. Mungkin itu persekutuan Anda dengan Tuhan atau dengan saudara seiman, mungkin itu tanggung jawab Anda dalam keluarga atau di kantor Anda. Jangan menganggap remeh tugas dan tanggung jawab Anda.
Sekali Anda memberi tempat untuk si jahat, dia akan memporak porandakan hidup Anda.
Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Tahukah Anda, bahwa awal kejatuhan Daud dimulai dari sesuatu yang sangat sederhana? Daud hanya tidak melakukan apa yang biasanya dilakukan dan seharusnya dilakukan. Daud harusnya saat itu pergi berperang, memimpin tentaranya untuk menaklukan Moab. Namun Daud tidak melakukannya, ia menyuruh Yoab untuk memimpin peperangan.
Jika Anda memberi tempat satu centimeter kepada iblis, dia akan mengambil satu meter. Jadi jangan coba-coba memberi celah untuk si jahat. Daud adalah bukti bahwa sebuah kesalahan besar memberi celah untuk si jahat. Dia hanya mulai dari keengganan, lalu iblis menabur pikiran najis ketika ia berada di sotoh istananya. Hal itu diresponi oleh Daud yang membawanya pada perzinahan, dan pembunuhan. Dia membunuh Uria, prajuritnya yang setia dan takut akan Tuhan. Untungnya Daud memiliki kerendahan hati sehingga mau mengakui dosa dan bertobat. Namun ia tetap harus menerima akibat dari perbuatannya.
Jadi, mari hari ini kita memeriksa hati dan hidup kita apakah kita telah meninggalkan apa yang seharusnya kita lakukan. Mungkin itu persekutuan Anda dengan Tuhan atau dengan saudara seiman, mungkin itu tanggung jawab Anda dalam keluarga atau di kantor Anda. Jangan menganggap remeh tugas dan tanggung jawab Anda.
Sekali Anda memberi tempat untuk si jahat, dia akan memporak porandakan hidup Anda.
Pembentukan Tukang Batu
Mazmur 119:73
Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu.
Billy Graham mempunyai seorang sahabat yang selama masa depresi ia kehilangan pekerjaan, harta, istri dan rumahnya. Tetapi orang ini dengan gigih berpegang pada imannya ? satu-satunya hal tersisa yang dimilikinya. Suatu hari ia berhenti untuk memperhatikan beberapa orang melakukan pekerjaan pemasangan batu pada sebuah gereja besar. Salah seorang diantaranya sedang memahat sebuah batu berbentu segitiga.
?Untuk apakah batu itu?? tanya sahabat Billy Graham itu kepada sang tukang batu.
?Apakah Anda lihat luabang kecil di atas sana dekat puncak menara? Ya, saya sedang membentuk batu ini di bawah sini, supaya dapat masuk ke atas sana.?
Air mata memnuhi matanya saat ia berjalan pergi, karena tampaknya Tuhan telah berbicara melalui pekerja tersebut untuk menjelaskan pergumulan yang sedang dilaluinya, ?Aku sedang membentuk engkau di bawah sini supaya engkau cocok ke atas sana.?
Apa yang Anda alami hari? Hal yang sama Tuhan katakan kepada Anda, ?Aku sedang membentuk Engkau di bahwa sini supaya engkau cocok untuk masuk ke atas sana.? Bahkan Tuhan bukan hanya membentuk kita agar kita siap untuk masuk dalam kekekalan, namun juga siap untuk masa depan yang indah yang telah Tuhan siapkan di bawah sini, di bumi ini.
Pembentukan memang bukan sebuah proses yang menyenangkan, namun Tuhan melakukan semua itu untuk kebaikan kita.
Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu.
Billy Graham mempunyai seorang sahabat yang selama masa depresi ia kehilangan pekerjaan, harta, istri dan rumahnya. Tetapi orang ini dengan gigih berpegang pada imannya ? satu-satunya hal tersisa yang dimilikinya. Suatu hari ia berhenti untuk memperhatikan beberapa orang melakukan pekerjaan pemasangan batu pada sebuah gereja besar. Salah seorang diantaranya sedang memahat sebuah batu berbentu segitiga.
?Untuk apakah batu itu?? tanya sahabat Billy Graham itu kepada sang tukang batu.
?Apakah Anda lihat luabang kecil di atas sana dekat puncak menara? Ya, saya sedang membentuk batu ini di bawah sini, supaya dapat masuk ke atas sana.?
Air mata memnuhi matanya saat ia berjalan pergi, karena tampaknya Tuhan telah berbicara melalui pekerja tersebut untuk menjelaskan pergumulan yang sedang dilaluinya, ?Aku sedang membentuk engkau di bawah sini supaya engkau cocok ke atas sana.?
Apa yang Anda alami hari? Hal yang sama Tuhan katakan kepada Anda, ?Aku sedang membentuk Engkau di bahwa sini supaya engkau cocok untuk masuk ke atas sana.? Bahkan Tuhan bukan hanya membentuk kita agar kita siap untuk masuk dalam kekekalan, namun juga siap untuk masa depan yang indah yang telah Tuhan siapkan di bawah sini, di bumi ini.
Pembentukan memang bukan sebuah proses yang menyenangkan, namun Tuhan melakukan semua itu untuk kebaikan kita.
Ayam Jantan Yang Diterpa Badai
J.K Gressett mencatat dalam bukunya Pentecostal Evangel pengalaman seorang pria bernama Samuel S. Scull yang tinggal di padang gurun Arizona dengan istri dan anak-anaknya.
Suatu malam sebuah badai padang gurun yang sangat dasyat menghantam disertai hujan, hujan es dan angin kencang. Pada siang itu, setelah badai dasyat tersebut terjadi, Scull dengan rasa sedih dan kuatir tentang apa yang mungkin ia temukan, ia pergi untuk melihat kerugian yang ia alami.
Hujan es telah menghancurkan kebun dan tempat truk telah rata dengan tanah; sebagian rumah tidak beratap lagi; kandang ayam telah hilang terbawa angin serta ayam-ayam yang mati tersebar dimana-mana. Kehancuran dan kerusakan ada di mana-mana.
Sementara ia berdiri dan merasa pusing melihat kekacauan yang ada dan berpikir tentang masa depannya, ia mendengar suara ribut dari tumpukan kayu yang merupakan sisa kandang ayam. Seekor ayam jantan sedang memanjat ke atas melalui reruntuhan dan ia tidak berhenti memanjat hingga mencapai puncak papan tertinggi di tumpukan reruntuhan itu. Ayam jantan tua itu basah kuyub dan sebagian dari bulunya telah tercabut terbawa angin. Tetapi saat matahari muncul di kaki langit di sebelah timur pada pagi harinya, ia mengepakkan sayap-sayapnya yang kurus dan dengan bangga berkokok seperti biasanya.
Saat pagi datang, mengapa ayam jantan yang telah babak belur dan tak berbulu itu tetap berkokok? Karena sifat alaminya adalah berkokok.
Angin kesukaran mungkin meniup habis kehidupan Anda hari ini. Dunia Anda hancur berantakan; tetapi jika Anda memiliki Yesus dalam hidup Anda, maka Anda dapat bangkit dari reruntuhan hidup dan menatap matahari pagi dengan harapan baru. Mengapa? Karena sifat alami kita sebagai orang benar adalah bangkit kembali ketika terjatuh, dan Tuhan kita tidak akan membiarkan kita tergeletak begitu saja.
Jika Anda mengalami badai kehidupan hari-hari ini, mari kita ingat pesan Paulus ini:
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. ~ Roma 8:35-39
Sumber : Perintahkan Jantung Anda Berdetak Lagi; Dutch Sheets; Immanuel Pub
Suatu malam sebuah badai padang gurun yang sangat dasyat menghantam disertai hujan, hujan es dan angin kencang. Pada siang itu, setelah badai dasyat tersebut terjadi, Scull dengan rasa sedih dan kuatir tentang apa yang mungkin ia temukan, ia pergi untuk melihat kerugian yang ia alami.
Hujan es telah menghancurkan kebun dan tempat truk telah rata dengan tanah; sebagian rumah tidak beratap lagi; kandang ayam telah hilang terbawa angin serta ayam-ayam yang mati tersebar dimana-mana. Kehancuran dan kerusakan ada di mana-mana.
Sementara ia berdiri dan merasa pusing melihat kekacauan yang ada dan berpikir tentang masa depannya, ia mendengar suara ribut dari tumpukan kayu yang merupakan sisa kandang ayam. Seekor ayam jantan sedang memanjat ke atas melalui reruntuhan dan ia tidak berhenti memanjat hingga mencapai puncak papan tertinggi di tumpukan reruntuhan itu. Ayam jantan tua itu basah kuyub dan sebagian dari bulunya telah tercabut terbawa angin. Tetapi saat matahari muncul di kaki langit di sebelah timur pada pagi harinya, ia mengepakkan sayap-sayapnya yang kurus dan dengan bangga berkokok seperti biasanya.
Saat pagi datang, mengapa ayam jantan yang telah babak belur dan tak berbulu itu tetap berkokok? Karena sifat alaminya adalah berkokok.
Angin kesukaran mungkin meniup habis kehidupan Anda hari ini. Dunia Anda hancur berantakan; tetapi jika Anda memiliki Yesus dalam hidup Anda, maka Anda dapat bangkit dari reruntuhan hidup dan menatap matahari pagi dengan harapan baru. Mengapa? Karena sifat alami kita sebagai orang benar adalah bangkit kembali ketika terjatuh, dan Tuhan kita tidak akan membiarkan kita tergeletak begitu saja.
Jika Anda mengalami badai kehidupan hari-hari ini, mari kita ingat pesan Paulus ini:
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. ~ Roma 8:35-39
Sumber : Perintahkan Jantung Anda Berdetak Lagi; Dutch Sheets; Immanuel Pub
Menjadi Domba Yang Setia
Yeremia 23:3-4
Dan Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku menceraiberaikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka: mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekorpun, demikianlah firman TUHAN.
Kesetiaan dan ketaatan, dalam dua hal ini kita sebagai manusia sulit untuk menjalankannya. Padahal seperti yang dituliskan oleh nabi Yeremia di atas, jika kita setia dan taat kepada Tuhan ada 3 berkat yang akan kita terima:
1.Berlipat ganda.
2.Tidak takut dan tidak terkejut oleh hal buruk yang datang
3.Ada penjagaan yang sempurna
Apakah Anda ingin menerima berkat ini? Dalam firman Tuhan di atas, ada syarat yang harus Anda lakukan untuk bisa menerimanya. Tuhan telah mengangkat gembala-gembala atas kita domba-domba Tuhan. Taat dan setialah kepada gembala-gembala tersebut, selain kepada Gembala Agung kita Tuhan Yesus.
Jika kita tidak taat kepada gembala yang kelihatan, maka bagaimana kita bisa berkata taat dan setia kepada Gembala Agung kita yang tidak kelihatan oleh mata. Dan jika Anda tidak memiliki sikap penundukan diri ini, Anda akan melewatkan berkat yang indah tersebut.
Siapakah yang menjadi gembala yang Tuhan tempatkan dalam hidup Anda saat ini? Dia bisa jadi suami Anda, gembala di gereja Anda, dan juga pemimpin di perusahaan Anda. Merekalah yang Tuhan percayakan untuk menjadi penjaga Anda, jadi mari belajar taat dan setia kepada mereka, dan hormatilah mereka sebagaimana seharusnya.
Ada berkat dalam penundukan diri pada otoritas, yaitu pelipatgandaan, perlindungan dan rasa aman.
Dan Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku menceraiberaikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka: mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekorpun, demikianlah firman TUHAN.
Kesetiaan dan ketaatan, dalam dua hal ini kita sebagai manusia sulit untuk menjalankannya. Padahal seperti yang dituliskan oleh nabi Yeremia di atas, jika kita setia dan taat kepada Tuhan ada 3 berkat yang akan kita terima:
1.Berlipat ganda.
2.Tidak takut dan tidak terkejut oleh hal buruk yang datang
3.Ada penjagaan yang sempurna
Apakah Anda ingin menerima berkat ini? Dalam firman Tuhan di atas, ada syarat yang harus Anda lakukan untuk bisa menerimanya. Tuhan telah mengangkat gembala-gembala atas kita domba-domba Tuhan. Taat dan setialah kepada gembala-gembala tersebut, selain kepada Gembala Agung kita Tuhan Yesus.
Jika kita tidak taat kepada gembala yang kelihatan, maka bagaimana kita bisa berkata taat dan setia kepada Gembala Agung kita yang tidak kelihatan oleh mata. Dan jika Anda tidak memiliki sikap penundukan diri ini, Anda akan melewatkan berkat yang indah tersebut.
Siapakah yang menjadi gembala yang Tuhan tempatkan dalam hidup Anda saat ini? Dia bisa jadi suami Anda, gembala di gereja Anda, dan juga pemimpin di perusahaan Anda. Merekalah yang Tuhan percayakan untuk menjadi penjaga Anda, jadi mari belajar taat dan setia kepada mereka, dan hormatilah mereka sebagaimana seharusnya.
Ada berkat dalam penundukan diri pada otoritas, yaitu pelipatgandaan, perlindungan dan rasa aman.
5 SIKAP PELAYAN TUHAN
(Roma 12:9-20-21)
Setiap orang yang percaya kepada Yesus dipanggil untuk melayani pekerjaan Tuhan. Pekerjaan yang dipercayakan kepada setiap kita beragam sesuai dengan panggilan kita masing-masing. Orang-orang yang dilayani juga berbeda sifat dan karakter. Oleh karena itu dibutuhkan sikap yang sesuai alkitab untuk menunjang pelayanan agar pelayanan dapat berhasil dan berdampak.
Sikap yang harus dimiliki:
1. Memiliki sikap mengasihi (ay.9-10)
Mengasihi adalah syarat utama dalam melayani pekerjaan Tuhan. Setiap orang bisa melayani, namun pelayanan yang tidak dibarengi dengan sikap mengasihi tidak mungkin memuliakan Tuhan dan berdampak untuk orang lain.
2. Memiliki semangat (ay.11)
Melayani Tuhan bukan berarti bebas dari permasalahan. Namun semakin melayani dengan baik maka semakin banyak rintangan yang datang; dari dalam (keluarga) maupun dari luar (jemaat, rekan sekerja) yang sering kali dapat melemahkan. Oleh karena sadar ada rintangan dan halangan maka sikap yang harus diambil adalah tetap bersemangat. Semangat merupakan bahan pengerak untuk terus maju.
3. Memilki ketabahan dalam kesesakan (ay.12)
Ada kalanya Tuhan ijinkan ketika kita melayani dengan setia, namun hidup dalam kekurangan, mengalami sakit penyakit, tidak dihargai pelayanan yang kita lakukan baik oleh orang lain maupun jemaat sendiri. Dibutuhkan ketabahan dalam mengatasi masa-masa sukar. Ketabahan adalah kunci untuk dapat melangkah maju meskipun terasa sukar dan berat.
4. Memiliki kemurahan hati (ay.13)
Kemurahan hati sama dengan memiliki hati yang berbelas kasihan kepada orang lain. Membuka tangan bagi yang membutuhkan dan tidak menutup mata kepada kesusahan orang lain.
5. Memberkati dikala disakiti (ay.14)
Kecendrungan kita sebagai manusia adalah membalas setiap perlakuan yang tidak menyenangkan. Namun ketika kita memilih sebagai pelayan Tuhan maka kita harus melepaskan hak kita untuk membalas. Hal ini dikarenakan pembalasan itu adalah haknya Tuhan.
By : Jessy Matruti
GBI Haurgeulis II
Setiap orang yang percaya kepada Yesus dipanggil untuk melayani pekerjaan Tuhan. Pekerjaan yang dipercayakan kepada setiap kita beragam sesuai dengan panggilan kita masing-masing. Orang-orang yang dilayani juga berbeda sifat dan karakter. Oleh karena itu dibutuhkan sikap yang sesuai alkitab untuk menunjang pelayanan agar pelayanan dapat berhasil dan berdampak.
Sikap yang harus dimiliki:
1. Memiliki sikap mengasihi (ay.9-10)
Mengasihi adalah syarat utama dalam melayani pekerjaan Tuhan. Setiap orang bisa melayani, namun pelayanan yang tidak dibarengi dengan sikap mengasihi tidak mungkin memuliakan Tuhan dan berdampak untuk orang lain.
2. Memiliki semangat (ay.11)
Melayani Tuhan bukan berarti bebas dari permasalahan. Namun semakin melayani dengan baik maka semakin banyak rintangan yang datang; dari dalam (keluarga) maupun dari luar (jemaat, rekan sekerja) yang sering kali dapat melemahkan. Oleh karena sadar ada rintangan dan halangan maka sikap yang harus diambil adalah tetap bersemangat. Semangat merupakan bahan pengerak untuk terus maju.
3. Memilki ketabahan dalam kesesakan (ay.12)
Ada kalanya Tuhan ijinkan ketika kita melayani dengan setia, namun hidup dalam kekurangan, mengalami sakit penyakit, tidak dihargai pelayanan yang kita lakukan baik oleh orang lain maupun jemaat sendiri. Dibutuhkan ketabahan dalam mengatasi masa-masa sukar. Ketabahan adalah kunci untuk dapat melangkah maju meskipun terasa sukar dan berat.
4. Memiliki kemurahan hati (ay.13)
Kemurahan hati sama dengan memiliki hati yang berbelas kasihan kepada orang lain. Membuka tangan bagi yang membutuhkan dan tidak menutup mata kepada kesusahan orang lain.
5. Memberkati dikala disakiti (ay.14)
Kecendrungan kita sebagai manusia adalah membalas setiap perlakuan yang tidak menyenangkan. Namun ketika kita memilih sebagai pelayan Tuhan maka kita harus melepaskan hak kita untuk membalas. Hal ini dikarenakan pembalasan itu adalah haknya Tuhan.
By : Jessy Matruti
GBI Haurgeulis II
Langganan:
Postingan (Atom)